Ia terduduk di tepi ranjang, wajahnya
muram dan matanya sembab. Semalaman ia menangisi seseorang yang telah dengan
tega meninggalkannya. Entah ini sudah keberapa kalinya ia memandangi potretan
dua anak manusia di dalamnya. Didalam foto itu keduanya mengukir senyuman manis
sambil berpose ceria menghadap kamera.